KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen”. Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makassar, Februari 2012
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Informasi
B. Sistem
C. Sistem Informasi Manajemen
BAB III PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
B. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad
20 yang lalu serinng disebut abad informasi karena kenyataan bahwa
informasi sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam
kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh apa yang
telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar lingkungannya.
Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para
manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Tanpa
informasi internal maupun informasi eksternal, sulit bagi para menajer
untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal
harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan
informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat komunkasi modern
seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon, handphone, TV,
atau dari internet.
Kemajuan
alat komunikasi pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan
informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam
berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya
sangat dirasakan pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi
pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itulah focus utama dari
system informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi
sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer
dalam pengambilan keputusan.
System
informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan computer hadir. Akan tetapi dengan adanya computer sebagai
salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi, computer telah
dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat dan akurat bahkan
menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual tanpa
bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan
bermingggu-mingggu.
Dalam
kenyataannya, peran System Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi
perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan
untuk mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam
waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding dengan
perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam
aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang kepentingan
penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala
perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan
perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan kami bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen ?
2. Bagaimana System Informasi Manajemen mengubah Bisnis ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa penting sistem informasi manajemen dalam bisnis.
BAB II
TIJAUAN TEORI
A. INFORMASI
1. Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a) Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b)
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
2. Nilai Informasi
Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat
tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
Berikut beberapa pengertian informasi menurut dari para ahli :
a)
Menurut Gordon B. Davis : Informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengammbil keputusan saat ini atau saat akan mendatang
b)
Menurut RJ. Beishon : Informasi yaitu mencakup issarat dan data yang
diterima seorang manajer sehari-hari, apakah itu mencakup pekerjaannya
ataupun tidak
c)
Menurut Davis (1992) : informasi merupakan kelompok teratur, studi yang
mewakili kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data berbentuk
karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun simbol-simbol khusus.
d) Menurut Burch dan Stater : Dalam informasi harus memperhatikan beberapa sifat, diantaranya :
Accessibility (siafatnya mudah diperoleh)
Accuracy (sifat luaus dan lengkapnya)
Comprehensivenss (ketilitian)
Approciativenes (kecocokan)
Time Lessens (ketepatan waktu)
Clearity (kejelasan)
Flexibility (keluwesan)
Unsuspiciouns (tidak ada prasangka)
Quantifiable (dapat dibuktikan)
Conformity (dapat diukur)
B. SISTEM
Konsep Dasar Sistem
Secara
sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau
komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu
sama lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendefinisikan
sebuah sistem, yaitu :
a) Tinjauan atas dasar fasilitas (komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b) Tinjauan atas dasar aktivitas (prosedur)
Sistem
yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Berikut beberapa pengertian sistem menurut dari para ahli :
1.
Menurut Ludwig Von Bertalaffy : System adalah seperangkat unsure-unsur
yang terikat dalam suattu relasi diantara unsur-unsur tersebut dalam
lingkungannya.
2.
Menurut Gordon B. Davis : Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud.
3. Menurut John-A Becckett : Sistem adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
4.
Menurut Starer dalam Moekijat(1993) : suatu sistem dapat dirumuskan
sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan,
yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
5.
Menurut Murdick (1993) : sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari
suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau
barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau
barang.
6.
Menurut James Havery : sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7.
Menurut John Mc Manama : sistem adalah sebuah struktur konseptual yang
tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai
suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan
secara efektif dan efesien.
8. Menurut C.W. Churchman : sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
C. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut
Gordon B. Davis : Sistem Informasi Manajemen adalah suatu system
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi yang mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan didalam
organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem
merupakan suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain
berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu
didalam suatu lingkungan, sedangkanInformasi merupakan data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya danManajemen
adalah ketatalaksanaan proses pengunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu system manusia/mesin
yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi
operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
AdapunSIM juga dappat didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam
menajemen untuk mengumplkan data, memproses dat tersebut dan
menganalisnya untuk menghasilkan data dan menyajikan informasi sebagai
landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan
bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem
informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau
berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi
adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar
gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus
dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan
data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan,
dan sebuah “data base”.
Pada
dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa
komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud.
Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem
informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan
dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan
komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin
menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia,
dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar
persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan
hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara
komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan
bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para
perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan
penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa
perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil
keputusan.
B. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi
perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen
rasanya sudah tidak dapat diabaikan. Sistem informasi menajemen
dibeberapa perusahaan besar setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana
system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan proses
penyesuaian (update) atas berbagai database yang terdapat dalam
perusahaan dan menyajikannya dalam bentuk informasi terkini sebagaimana
dibutuhkan oleh manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing dan online processing.
Pemprosesan data secara batch adalah pengaupdatean database melalui
pengumpalan data pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan
update pada satu waktu tertentu secara serentak. Pemprosesan data secara
online adalah pendekataan yang melakukan update terus-menerus mengikuti
proses pemasukan data yang terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)
Sisitem
pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk
menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer dalam
menentukan perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis pelaporan
manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut :
a)
Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat informasi detail
dari setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
waktunya serta informasi detail lainnya.
b)
Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat beberapa informasi
penting yang diperlukan, yaitu pada manajemen pada level yang lebih
tinggi.
c)
Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan laporan yang
menyampaikan beberapa penyimpangan atas strandar tertentu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
d) Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini dilaporkan atas dasar permintaan saja.
3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision Support System)
System
ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus dalam perusahaan
yang menyangkut jawaban atas pertanyaan “bagamana apabila”. Decision
Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
- Kegiatan intelijen,
- Kegiatan merancang,
- Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan
intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui
kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan
dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini
diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan
ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang
manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan
merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan.
Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian
kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah
diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi
keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan
menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu
dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan
yang telah dipilih.
Perangkat
lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini
berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul
database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation
dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan
untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul
model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan
memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini
menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik
perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna
dengan komputer dalam mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :
- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
-
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk
di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
-
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan
keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi
dalam bahasa Inggris disebut automation memiliki padanan kata
mechanization dan computerization (Lernout & Hauspie Speech Products
N.V., 1993). Automation memiliki dua makna yaitu
a)
the use of automatic equipment to save mental and manual labour
(penggunaan peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga)
b)
the automatic control of the manufacture of a product through its
successive stages (kendali otomatis dalam pembuatan suatu produk dengan
tahapan yang sistematis).
Mechanization
yang memiliki kata kerja mechanize memiliki arti give a mechanical
caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan compurization dengan kata
kerja computerize mengandung makna yaitu
a) equip with a computer, install a computer in (menggunakan komputer)
b)
store, perform, or produce by computer (menyimpan, melaksanakan, atau
menghasilkan dengan komputer) (AND Complex for Windows, 1993).
Uraian
definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi makna otomatisasi
yaitu proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja
sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan
tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah tersendiri dan
akan kita bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi
sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini
mengisyaratkan bahwa otomatisasi berarti penggunaan alat-alat mekanis
dan lebih khususnya komputer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi
berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu saja
dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang diotomatisasi,
dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan (services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan,
penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas
perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan
pengolahan naskah (word processing); penyajian/display,
pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data (spreadsheet); pengelolaan
database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan
(appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan sebagainya.
Otomatisasi
perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang
banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan
menggunakan peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)
menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan perangkat komputer untuk
keperluan perkantoran.
Otomatisasi
penting dilakukan dalam upaya meraih efektivitas dan efisiensi
proses/kegiatan perkantoran. Seiring dengan desakan global dan
perkembangan teknologi informasi yang menuntut terselesaikan proses
pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode
dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera
dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh
proses manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain
yang harus menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
System
otomasi kantor ini merupakan system komunikasi. Komunikasi dalam
perusahaan dan kantor pada masa ini memanfaatkan jaringan computer untuk
melakukan komunikasi satu sama lain melalui computer yang terkoneksi
melalui jaringan tertentu. Dianatar system aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word Processing System), yaitu system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada pegawai-pegawai
2.
Sistem Surat Elektronik(E-mail System), yaitu system untuk melakukan
komunikasi secara langsung kepada staf lain sekalipun berbeda ruangan
atau tempat.
3.
Sistem Penjadwalan Depeartemen(Departement Scheduling System), yaitu
system untuk melakukan penjadwalan pertemuan dan berbagai aktivitas
dalam sebuah perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman pesan singkat melalui operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
System
pintar adalah system kompuetr yang memberikan informasi kepada manajer
hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan diperoleh dari seorang pakar atau
konsultan. ilmu kecerdasan buatan merupakan salah satu diantaranya.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu pengetahuan
tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian rupa
sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja berdasarkan
simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan
Sistem Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan
dimana berupa perangkat lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu.
Keahlian yang dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge)
dan ditambah dengan pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang pakar
(Expert). Dengan kemampuan demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna
sebagai alat bantu (tool) dalam menyelesaikan masalah yang rumit. Pada
makalah ini dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk membantu
suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu sistem akuisisi
data. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari suatu
pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk
pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu
sensor, alat ukur elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan
perangkat komputer. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini
diperlukan pula kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari
setiap elemen. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan dan
perawatan elemen sistem dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan
menjadi rumit seiring dengan jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang
dirancang ini adalah suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang
dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.
Pada
aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur harus sudah terhubung
dan dapat saling berkomunikasi. Aspek kedua, komputer dapat mengontrol
alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan mengumpulkan data
status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data yang lengkap
ini menjadi suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma Sistem
Pakar.
Dengan
menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan suatu program
sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat melakukan
pemantauan, melacakdan diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat
memberikan saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut. Sistem
ini merupakan alat bantu otomatis yangmempunyai kemampuan analis dan
daya nalar terhadap suatu masalah. Uji cobasistem dilakukan untuk
menguji dari kinerja rancangan perangkat lunak yang telahdisusun pada
suatu sistem akuisisi yang telah berjalan.
Program
sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan sangat
membantu bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan menunjang
kualitas dari sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan
instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk aplikasi khusus
lainnya, misalkan suatu system pengelolaan suatu instrumentasi jarakjauh
{remote system).
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem
Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi
pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan secara sistematik
yang secra periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data penjualan
perusahaan secara periodic, barang-barang inventori, biaya harga, jumlah
dan trend produksi, serta jumlah tenaga kerja didalam perusahaan.
Dta-data eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren pasar, tren
demografi termasuk didalamnya perilaku konsumen, hukum-hukum atau
undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya
perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi.
Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah
dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar
fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari
kedua fungsi terseut kemudian disajikan dala suatu bentuk laporan yang
membuat informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan perusahaan,
terutamanya bagi pengambil keputusan dan manajemen perusahaan.
Selain
dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen juga mempunyai tugas
lain yang penting. Adapun tugas SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada
kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi untuk fyungsi
pengelolaan transaksi, penjelasan status dan lain sebagainya. Pada
kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan
informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan
informasi unttuk perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk
pengendalian opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi
Manajemen akan berguna untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam
pengambilan keputusan bagi manajemen puncak.
Tujuan
Sisitem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat efektivitas para
menajer yang menggunakan Informasi tersebut. Peningkatan tersebut dapat
dilakukan dengan cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar dapat mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.
d.
Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu membuat
keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat. Informasi harus jelas
kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun
tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi manajemen membantu segala jenis
bisnis meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses bisnis dalam
pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga
dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna
bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM
adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan
rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi
data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
-
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan
akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem
informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
-
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system manusia/mesin yang
terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi
manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. . Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan,
dan sebuah “data base”.
Sistem
infomarsi menajemen sendiri memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem
Pemprosesan Data (Data Proscesing System), Sistem Pelaporan Manajemen (
Management Reporting System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor (Office
Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi
Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data
internal maupun eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi
yang bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
B. Saran
Pembuatan
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber
yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum,
oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain
guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi
bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Manullang .M, 2002, Pengantar Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.
Sadono
Sukirno., Wan Sabri Husin., Danny Indrianto., Charles Sianturi.,
Kurniawan Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis, Kencana, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar